Hamas Bebaskan Tiga Sandera Israel dalam Kesepakatan Gencatan Senjata

Kelompok Hamas saat membebaskan sandera warga Israel. (Foto: net)

teraskalteng.com, GAZA CITY – Hamas membebaskan tiga sandera warga negara Israel pada Minggu (19/1) sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Ketiga sandera tersebut, yakni Romi Gonen (24 tahun), Emily Damari (28 tahun), dan Doron Steinbrecher (31 tahun), telah ditahan selama 471 hari sebelum akhirnya dibebaskan pada Minggu waktu setempat.

Dikutip dari sejumlah media online, sebagai imbalannya, Israel membebaskan 90 tahanan Palestina, yang terdiri dari 69 perempuan dan 21 remaja laki-laki. Proses pembebasan ini disambut dengan perayaan meriah oleh ribuan warga Palestina di Ramallah, Tepi Barat. Bendera Palestina berkibar, dan kerumunan massa meneriakkan slogan-slogan solidaritas.

Kesepakatan gencatan senjata ini juga mencakup rencana pembebasan total 33 sandera Israel oleh Hamas dalam pertukaran dengan lebih dari 1.900 tahanan Palestina yang dijadwalkan berlangsung selama enam minggu. Selain pertukaran tahanan, lebih dari 630 truk bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza untuk memberikan dukungan kepada masyarakat setempat yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan.

Kesepakatan ini menjadi salah satu langkah signifikan dalam upaya menurunkan ketegangan di kawasan. Namun, berbagai pihak internasional tetap memantau perkembangan lebih lanjut untuk memastikan implementasi kesepakatan berjalan sesuai rencana.

Di Ramallah, ribuan warga berkumpul di alun-alun utama untuk menyambut para tahanan yang dibebaskan. Suasana haru dan kebahagiaan menyelimuti keluarga-keluarga yang telah lama menanti kepulangan kerabat mereka. Salah seorang ibu dari tahanan yang dibebaskan mengungkapkan rasa syukurnya, “Kami telah menunggu hari ini selama bertahun-tahun. Ini adalah awal dari harapan baru.”

Sementara itu, di pihak Israel, pemerintah menyatakan bahwa pembebasan sandera adalah hasil dari negosiasi panjang yang bertujuan untuk melindungi warganya. Perdana Menteri Israel menyebut pembebasan sandera ini sebagai “kemenangan diplomasi kemanusiaan.”

Kesepakatan ini mendapatkan perhatian besar dari komunitas internasional. Para pengamat menilai langkah ini sebagai upaya awal menuju gencatan senjata yang lebih permanen. Namun, tantangan untuk mencapai perdamaian jangka panjang tetap besar, mengingat sejarah konflik yang kompleks di kawasan tersebut. (time/apnews/tk/red)

Redaksi

Posting terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post