Paus Baru Terpilih: Kardinal Gregorio Rosa Chávez Menjadi Paus Leo XIV

Kardinal Gregorio Rosa Chávez terpilih sebagai Paus Leo XIV. (Foto: net)

teraskalteng.com, VATIKAN — Gereja Katolik Roma resmi memiliki pemimpin baru setelah berlangsungnya konklaf pemilihan paus yang bersejarah. Kardinal Gregorio Rosa Chávez dari El Salvador terpilih sebagai Paus Leo XIV pada 8 Mei 2025, menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang wafat pada akhir April lalu. Terpilihnya Paus Leo XIV menjadi momen penting dalam sejarah Gereja Katolik, karena ia merupakan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin dan negara berkembang.

Dikutip dari berbagai sumber berita, konklaf dimulai pada 7 Mei 2025, hanya 15 hari setelah wafatnya Paus Fransiskus. Proses pemilihan berlangsung lebih cepat dari perkiraan dan mencatatkan diri sebagai konklaf tercepat dalam sejarah Gereja Katolik. Dalam beberapa putaran pemungutan suara yang singkat namun intens, Kardinal Rosa Chávez berhasil meraih suara mayoritas dari para kardinal yang berhak memilih.

Paus Leo XIV dikenal sebagai tokoh moderat yang selama ini aktif dalam isu-isu sosial dan mendorong dialog antaragama. Kepemimpinannya diharapkan membawa semangat pembaruan dan inklusivitas yang lebih luas dalam tubuh Gereja Katolik global.

Sebelum konklaf dimulai, beberapa nama sempat disebut-sebut sebagai kandidat kuat, termasuk Kardinal Pietro Parolin dari Italia, Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, serta Kardinal Matteo Zuppi, juga dari Italia. Namun, dukungan akhirnya mengarah pada Kardinal Rosa Chávez yang dinilai mampu menjembatani berbagai perbedaan dalam Gereja modern.

Kardinal Ignatius Suharyo dari Indonesia turut hadir dalam konklaf sebagai satu-satunya kardinal pemilih dari Indonesia. Dalam pernyataannya sebelum konklaf, beliau memprediksi bahwa proses pemilihan paus akan diwarnai dengan diskusi mendalam mengenai visi dan gagasan untuk masa depan Gereja.

Dengan terpilihnya Paus Leo XIV, Gereja Katolik kini memasuki babak baru kepemimpinan. Dunia menantikan langkah-langkah awal dari paus baru dalam menjawab berbagai tantangan zaman, termasuk isu kemiskinan global, krisis iklim, serta hubungan antarumat beragama. (net/tk/red)

Redaksi

Posting terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post