teraskalteng.com, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sugianto Sabran, bersama Wakil Gubernur H. Edy Pratowo meninjau kawasan Lewu Sabaru pada Selasa (14/1/2025). Peninjauan ini dilakukan untuk meninjau potensi pembangunan destinasi wisata baru yang diharapkan mampu menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor kepariwisataan.
Wakil Gubernur Kalteng, H. Edy Pratowo, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng tengah mempersiapkan investasi jangka panjang untuk mengembangkan sektor wisata. Salah satu fokus utama adalah menjadikan kawasan Lewu Sabaru, yang terletak berdekatan dengan Taman Nasional Sebangau, sebagai destinasi unggulan.
“Karena lahannya berdekatan dengan Taman Nasional Sebangau, potensi kekayaan alamnya sangat baik. Ada air hitam, tanaman-tanaman endemik, serta potensi perikanan rawa seperti ikan Toman, Gabus, Papuyu, dan Kapar,” ungkap Edy Pratowo.
Ia menambahkan, pengembangan kawasan ini akan memberikan manfaat ganda, yaitu menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.

Pemprov Kalteng optimistis Lewu Sabaru dapat berkembang menjadi objek wisata yang dikenal secara nasional. Dengan pemanfaatan potensi alam yang ada, kawasan ini diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata baru yang berdampak positif pada perekonomian daerah.
“Mudah-mudahan dalam beberapa tahun ke depan, Lewu Sabaru bisa menjadi destinasi wisata unggulan, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Wagub Kalteng.
Dalam kunjungan tersebut, hadir pula Ketua TP PKK Provinsi Kalteng, Ivo Sugianto Sabran; Plt Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, M. Katma F. Dirun; Pj Sekda Kota Palangka Raya beserta jajaran; Kepala perangkat daerah lingkup Provinsi Kalteng; Camat Sebangau; serta perwakilan Balai Taman Nasional Sebangau.
Pengembangan wisata Lewu Sabaru menjadi langkah strategis Pemprov Kalteng dalam menciptakan destinasi baru yang tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. (tk/red)
Tinggalkan Balasan