teraskalteng.com – Senjata khas suku Dayak, yang berasal dari Kalimantan, mencerminkan kearifan lokal, budaya, dan tradisi mereka. Berikut beberapa senjata khas Dayak yang terkenal:
1. Mandau
Mandau adalah senjata tradisional suku Dayak yang paling ikonik. Senjata ini berbentuk parang dengan bilah yang dihias ukiran khas Dayak. Mandau biasanya terbuat dari besi, tetapi bagian belakangnya sering dihiasi dengan emas, perak, atau kuningan.
- Fungsi: Selain untuk bertempur, mandau juga digunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti memotong kayu atau berburu.
- Makna: Mandau memiliki nilai spiritual. Biasanya, pembuatan mandau melibatkan ritual khusus untuk memohon kekuatan dari roh leluhur.
2. Sipet (Sumpit)
Sipet atau sumpit adalah senjata yang digunakan oleh suku Dayak untuk berburu. Sipet berbentuk tabung panjang yang digunakan untuk menembakkan anak panah kecil (damak).
- Ciri khas: Damak biasanya dilumuri racun alami dari tanaman atau hewan untuk melumpuhkan mangsa.
- Keunggulan: Sipet digunakan karena keheningannya, sehingga sangat efektif dalam berburu di hutan lebat.
3. Telawang (Perisai)
Telawang adalah perisai tradisional Dayak yang terbuat dari kayu keras. Perisai ini biasanya dihias dengan ukiran atau corak khas Dayak yang melambangkan kekuatan dan keberanian.
- Ukuran: Perisai ini berbentuk persegi panjang dan cukup besar untuk melindungi tubuh.
- Penggunaan: Telawang digunakan bersama dengan mandau dalam pertempuran.
4. Lonjo (Tombak)
Lonjo adalah tombak tradisional Dayak yang digunakan untuk berburu dan bertarung. Tombak ini biasanya memiliki mata tombak yang tajam di ujungnya.
5. Penyang
Penyang adalah parang pendek yang juga digunakan sebagai senjata atau alat serbaguna. Bentuknya lebih kecil dibandingkan mandau, sehingga praktis dibawa saat bepergian.
Senjata-senjata ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bertahan hidup, tetapi juga mengandung nilai budaya dan spiritual yang mendalam, mencerminkan hubungan erat antara suku Dayak dan alam sekitarnya. (tk/red)