​Bangunan Baru SAIK Dipasar Palagan Sari Dipertanyakan Para Pedagang, Apa Sebab…?

    0
    22

    PANGKALAN BUN – Bangunan baru khusus untuk Sayur dan Ikan (SAIK) di Pasar Rakyat Palagan Sari dipertanyakan,sejumlah pedagang. Karena menurut mereka, sangat mengherankan.

    “Apa sebabnya,bangunan baru itu dibangun dilokasi deretan bagunan kios lainnya yang selama ini kumuh dan terbengkalai tidak ada yang mengisinya, karena sudah hampir 4 tahun sepi pengunjung,” aku sejumlah pedagang lainnya,yang masih bertahan jualan di bagian tengah dan kanan pasar, kepada beritasampit.co.id, Sabtu (29/4/2017).

    Saat dipantau beritasampit.co.id, ternyata benar ada bangunan baru, yang didepannya dipasang plang, bertuliskan “Pasar Rakyat Palagan Sari” dibangun atas kerjasama Kementerian Perdagangan RI, dengan Pemda Kabupaten Kotawaringin Barat, melalui Dana Alokasi Khusus Sub Bidang Sarana Perdagangan Tahun 2016.

    Masih kata sejumlah pedagang,bangunan baru tersebut bukan dibangun baru. Tapi hanya merehab bangunan lama. “Bedanya, hanya menambah dinding tembok dan atapnya saja,serta dicat. “Saya, prihatin dilokasi itu ada bangunan baru, itu kan buang-buang uang Negara.Apa,manfaatnya sekarang tidak pernah ada yang mengisi,” ujarnya.

    Bahkan, menurut sejumlah pedagang kalau hari Minggu lokasi bangunan baru itu,dipakai menyimpan sejumlah sangkar burung,karena di sebelah jalan setip Mingguada digelat Lomba Burung,tujuannya untuk meramaikan pasar. “Tapi,hari Seninnya,tetap saja pasar sepi,” tegas Bahtiar,pedagang.

    Eko Lusino, Kabid Sarana Perdagangan Disperindag Kobar,saat dikonfirmasi beritasampit.co.id,membenarkan di Pasar Palagan Sari, telah dibangun lokasi SAIK.

     “Tadinya kan,mau di bangun di Pangkut Kecamatan Arut Utara,karena lokasinya kurang mengnjinkan,maka setelah ada peralihan Dinas,Disperindag disatukan dengan Koperasi, UKM dan Pasar, akhirnya dibangun di Pangkalan Bun di Pasar Rakyat Palagan Sari,anggarannya sekitar Rp 300 juta lebih,” jawab Eko Lusino.

    Ketika ditanya,kenapa dibangun dideretan lokasi kios kumuh yang tidak pernah diisi para pedagang. Dan kenapa sampai sekarang,tidak pernah dipakai.Eko Lusino, tidak bisa menjabarkannya, hanya mengatakan. “Nanti juga,ada yang mengisinya,” jawab Eko, singkat.

    Sementara para pedagang lainnya,mengatakan “Siapa, yang akan mengisinya..Dan kenapa pihak para wakil rakyat di DPRD, yang bulan lalu memeriksa lokasi proyek bangunan Taman Kota Bundaran, tidak memeriksa bangunan baru di Pasar Palagan Sari,padahal lokasinya dekat dengan Pasar,” bebernya.

    (man/beritasampit.co.id)